Kutil Kelamin: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Klinik Apollo Kutil kelamin merupakan salah satu dari infeksi menular seksual (IMS) yang sering kali dialami oleh individu yang mempraktikkan hubungan seks tidak baik, seperti tidak menggunakan alat pengaman.

Mungkin, orang yang memiliki kutil atau benjolan kecil di organ genitalnya menganggap bahwa itu hanyalah fenomena biasa, padahal dapat menjadi masalah yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengobati penyakit kelamin ini.

Untuk menumbuhkan kesadaran akan penyakit kutil kelamin, kami akan membahas mengenai gejala, penyebab, hingga pencegahan dari masalah klinis tersebut.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa itu Kutil Kelamin?

Kutil Kelamin: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Img: klinikapollo.net

Kutil kelamin atau kondiloma akuminata adalah penyakit menular seksual (PMS) yang terjadi ketika kemaluan dan rektum ditumbuhi oleh benjolan.

Selain bentuknya yang kecil, warna dari tonjolan tersebut menyerupai kulit. Namun, tonjolan juga dapat muncul dalam ukuran besar.

Kondiloma akuminata bisa menyerang berbagai lokasi dan bisa tumbuh secara tunggal maupun berkoloni.

Pada wanita, kutil akan tumbuh di vulva, dinding vagina, anus, atau leher rahim, sedangkan kutil akan tumbuh di kepala penis, skrotum, atau anus untuk kasus pria.

Selain di organ reproduksi, kutil juga dapat tumbuh di bibir, langit-langit mulut, lidah dan tenggorokan.

Ini bisa terjadi akibat melakukan hubungan lewat mulut sehingga menimbulkan penyakit kelamin yang menular akibat seks oral.

Penyakit ini dapat menginfeksi pria dan wanita. Akan tetapi, wanita lebih rentan terhadap kondiloma akuminata.

Gejala

Kondiloma akuminata bisa bersifat ringan. Artinya, saat muncul baik berkelompok maupun tunggal di area yang terinfeksi, kutil tidak menimbulkan sensasi nyeri.

Kutil muncul sebagai benjolan-benjolan kecil, lembut, atau berbentuk seperti kembang kol.

Benjolan yang muncul di kelamin bisa berwarna putih, merah muda, atau abu-abu, tergantung pada pigmen kulit orang yang terinfeksi.

Namun, pada beberapa kasus, kutil kelamin yang muncul di kulit manusia atau area dalam mulut dapat menimbulkan sensasi gatal, perih, sakit, tidak nyaman, hingga pendarahan. Keputihan bisa dialami wanita apabila kutil tumbuh di liang Miss V.

Di samping itu, pada seseorang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, kutil yang ada dapat berkembang biak menjadi banyak dan menyebar ke wilayah sekitarnya.

Yang berbahaya dari kutil kemaluan adalah beberapa jenis virusnya dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita dan menyebar jika tidak diobati.

Selain itu, penularannya terbilang mudah, yakni kontak antara kulit dengan kulit atau hubungan intim yang tidak terproteksi alat kontrasepsi.

Penyebab

Penyebab kutil kelamin adalah Human papillomavirus (HPV). HPV adalah jenis virus yang dapat menimbulkan infeksi di kulit, umumnya berupa kutil di beberapa area tubuh, seperti bahu, wajah, kaki, hingga bagian kemaluan.

Tipe HPV yang menjadi pemicu dari kondiloma akuminata dan kanker serviks, yakni 6 dan 11. Di sisi lain, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kelamin ini:

  • Berusia remaja dan dari golongan orang dewasa muda, 17 hingga 33 tahun.
  • Kerap kali berganti-ganti pasangan untuk melakukan hubungan seksual.
  • Mempunyai daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terinfeksi virus.
  • Pernah menderita infeksi menular seksual.
  • Sudah aktif secara seksual sejak di usia muda.
  • Mengidap penyakit kencing manis.
  • Mengalami stres yang menyebabkan keringat keluar secara terus-menerus.
  • Tidak menjaga kebersihan.

Diagnosis

Jika Anda mencurigai adanya tonjolan dalam berbagai ukuran yang terasa sakit, nyeri, terbakar, dan mengakibatkan perubahan emosional, segera pergi ke dokter penyakit kelamin. Dengan bantuan dari dokter, Anda bisa mengetahui tentang penyakit yang menyerang.

Tahap pertama yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis kutil kelamin adalah tanya jawab medis. Melalui tanya jawab medis, dokter akan memberi pertanyaan tentang riwayat seksual serta keluhan pasien rasakan.

Untuk memastikan keberadaan kutil kemaluan, dokter akan memeriksa fisik pasien.

Jika perlu, diagnosis kondiloma akuminata akan dilanjutkan melalui pemeriksaan biopsi. Berikut sejumlah pemeriksaannya.

a. Pap smear

Cara pertama adalah memeriksa dengan pap smear. Pap smear merupakan prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di vagina dan leher rahim (serviks).

Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari leher rahim untuk diperiksa di ruang penelitian.

Pap smear juga berfungsi untuk mendeteksi tanda awal kemunculan kanker serviks, selain dapat menjadi cara untuk mendiagnosis benjolan di organ kelamin.

b. Tes HPV

Cara lainnya adalah dengan melakukan tes HPV. Prosedur pap smear dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan serviks yang kemudian diperiksa di laboratorium untuk menentukan apakah terdapat keberadaan jenis virus HPV tertentu.

Tes HPV ini sering dilakukan pada pasien perempuan yang berusia 30 tahun keatas karena pada usia tersebut, risiko terkena HPV berisiko tinggi terkait dengan kanker serviks.

Pentingnya tes HPV pada wanita usia 30 tahun keatas adalah karena infeksi HPV bisa menjadi lebih persisten dan berisiko terhadap perkembangan kanker serviks.

Hasil tes HPV dapat membantu dokter dalam pemantauan kesehatan reproduksi pasien dan menentukan langkah-langkah tahap lanjut jika ada keberadaan HPV yang berisiko tinggi.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pengobatan Kutil Kelamin

Kondiloma akuminata bisa sembuh dengan penanganan medis yang tepat walaupun sebenarnya kutil yang tumbuh bisa hilang tanpa perawatan klinis.

Jika mengganggu, penderita harus mengatasinya dengan pendekatan medis.

Selain menghilangkan sensasi terbakar, gatal, atau nyeri, mengobati kutil yang tumbuh di alat intim dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi.

Sekalipun demikian, kutil dapat timbul kembali setelah penanganan karena tidak adanya cara untuk mengobati virus.

Berikut adalah cara mengobati kutil kelamin yang dapat dilakukan penderita.

a. Obat krim

Dokter dapat memberikan resep obat dalam bentuk krim yang dioles untuk pengidap. Penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk atau anjuran dokter.

Ketika orang yang terinfeksi HPV menggunakan obat tersebut, ia harus menghindari kontak seksual dengan pasangannya.

b. Terapi laser

Dokter atau ahli medis akan menghancurkan kutil dengan alat yang dapat mengeluarkan sinar laser. Cara ini dilakukan saat kutil muncul terus-menerus.

Penggunaan laser dapat membantu menghilangkan kutil secara efektif dan mengurangi risiko peningkatan infeksi. Sebelum melakukan terapi laser, dokter memberikan krim mati rasa agar rasa tidak nyaman berkurang.

c. Krioterapi

Ini merupakan tindakan medis yang melibatkan nitrogen cair (cryoprobe) bersuhu rendah untuk membekukan kutil. Selama prosedur ini, nitrogen cair diterapkan pada kutil, yang mengakibatkan pembekuan dan kematian jaringan kutil.

Prosedur ini memiliki tingkat respons yang tinggi dan minim akan efek samping. Artinya, kutil merespons dengan baik terhadap pengobatan ini dan dapat menghilang setelah beberapa sesi. Pasien mungkin hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan selama atau setelah terapi.

d. Electrodesiccation

Dokter dapat menggunakan metode pengobatan yang melibatkan penggunaan arus listrik untuk menghancurkan kutil.

Prosedur ini dikenal sebagai elektrokauterisasi. Selama elektrokauterisasi, arus listrik digunakan untuk menghancurkan jaringan kutil dengan hati-hati.

Sebelum melakukan prosedur ini, dokter biasanya memberikan bius lokal untuk menghilangkan rasa sakit sehingga pasien merasa lebih nyaman selama pengobatan. Ini membantu mengurangi ketidaknyamanan selama terapi.

e. Pembedahan

Mekanisme dari penanganan ini adalah pemotongan kutil. Tindakan bedah ini bertujuan untuk mengangkat kutil dari kulit atau mukosa yang terkena.

Jenis pembedahan ini disarankan dalam kasus kutil yang lebih besar atau kutil yang telah menyebar secara signifikan.

Namun, dalam kasus kutil yang kecil atau terbatas, dokter juga dapat mempertimbangkan metode pengobatan lain.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Komplikasi Kutil Kelamin

Berikut merupakan beberapa komplikasi atau bahaya yang mungkin terjadi dari penyakit .

a. Penyakit kanker

Kanker serviks memiliki kaitan yang erat dengan infeksi HPV genital. Selain itu, beberapa jenis HPV juga telah terkait dengan risiko kanker pada area lain, termasuk kanker vulva, anus, penis, mulut dan tenggorokan.

Sekalipun virus HPV dapat meningkatkan risiko ini, tidak semua virusnya akan menyebabkan kanker. Banyak infeksi yang bersifat sementara dan dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh tanpa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Untuk wanita, menjalani pap smear secara teratur sesuai panduan medis menjadi langkah penting. Tes ini untuk mendeteksi perubahan sel serviks yang bisa menjadi tanda awal kanker serviks.

b. Masalah pada masa kehamilan

Masalah kehamilan bisa terjadi akibat kondiloma akuminata. Perempuan yang sedang hamil akan kesusahan untuk berkemih pada saat ukuran kondiloma akuminata membesar.

Penyakit ini juga dapat mengurangi kemampuan jaringan Miss V untuk meregang saat persalinan. Perdarahan dapat menjadi kondisi yang susah untuk dihindari apabila ukuran kutil cukup besar.

Pencegahan

Melihat ciri-ciri dan cara mengatasinya yang beragam, penting untuk melakukan pencegahan kondisi medis ini. Sebab, pada dasarnya, virus HPV dapat dicegah dengan menerapkan sejumlah tindakan.

Berikut adalah cara mencegah infeksi kutil kelamin:

  • Memvaksinasi tubuh dengan vaksin HPV.
  • Hindari berhubungan seks jika pasangan terinfeksi virus.
  • Memakai alat kontrasepsi, seperti kondom dan dental dam ketika berhubungan badan.
  • Menghindari tindakan seksual oral dan anal.
  • Menjalani pemeriksaan penyakit menular seksual secara rutin.

Selain mencegah dengan cara-cara di atas, Anda tentu membutuhkan makanan yang bernutrisi.

Cukupi gizi Anda dengan sejumlah makanan yang dapat menghalau virus HPV. Misalnya, pepaya, kunyit, wortel, dan brokoli.